Essay Pengalaman Mengikuti AM
Essay pengalaman
mengikuti AM
Perkenalkan
nama saya Lailatul Hidayah. Saya mahasiswa dari Universitas Negeri Malang dari
Departemen Administrasi Pendidikan Angkatan 2020. Pada saat ini saya sedang
melaksanakan asistensi mengajar (AM) di SDN Kauman 1 Kota Malang. Dosen
pembimbing lapangan saya Bernama Prof. Ali Imron.
Asistensi
Mengajar atau sering disebut AM merupakan salah satu program pembelajaran yang
dilakukan oleh mahasiswa di satuan pendidikan formal di bawah bimbingan guru
pamong dan dosen pembimbing. Aktivitas di satuan Pendidikan ini dilaksanakan
selama satu semester dan dihargai sebesar 20 SKS, termasuk kegiatan KPL dan KKN
yang telah dikonversi menjadi kegiatan Asistensi Mengajar ini.Program AM
memberikan pengalaman baru bagi mahasiswa. Mahasiswa melaksanakan
asistensi mengajar di beberapa bagian yaitu akademik, nonakademik, dan
administrasi sekolah.
Pengalaman
saya selama mengikuti program Asistensi Mengajar di SDN Kauman 1 Malang dimulai
saat pertama kali saya datang di sekolah. Sebelum kegiatan AM dimulai, kita
diwajibkan untuk melaksanakan kegiatan berupa observasi ke sekolah dengan waktu
yang diberikan selama 2 minggu. Pertama kali datang di sekolah, kita disambut
dengan baik oleh koordinator AM, guru pamong dari berbagai jurusan, dan bahkan
dari siswa-siswi SDN Kauman 1 Malang. Observasi ini bertujuan untuk perkenalan
dengan lingkungan sekolah yang akan ditempati selama satu semester. Selain itu
juga untuk perkenalan dengan guru pamong dari departemen saya yaitu Bernama Ibu
Luluk Yuli, M.K.Pd. yang merupakan guru wali kelas VI B. Dari kelompok saya
melaksanakan observasi sebanyak dua kali. Setelah melakukan observasi, kami
sekelompok Menyusun program kerja yang akan kami laksanakan selama kegiatan AM
tersebut. Setelah tersusun, saya dan teman saya yang berasal dari Departemen AP
melakukan konsultasi program kerja ke Prof. Ali. Ruang lingkup kegiatan
Asistensi Mengajar dibagi menjadi 3 program, yaitu program akademik, program
non-akademik, dan program administrasi sekolah.
Pada
tanggal 6 Februari 2023 merupakan hari pertama pelaksanaan asistensi mengajar
di SDN Kauman 1 Malang. Sebelum pukul 06.45, kami sekelompok sudah berada di
sekolah dan kemudian langsung mengikuti upacara bendera. Setelah itu, pukul
09.00 dilaksanakan pengantaran mahasiswa AM oleh Bapak Arrafik dosen dari
Departemen PGSD serta melakukan Focus Group Discussion (FGD) mengenai proker
yang akan dilaksanakan selama kegiatan AM. Kegiatan ini dihadiri oleh ibu
kepala sekolah, coordinator AM, guru pamong dari dua departemen, dosen
pembimbing lapangan, serta mahasiswa AM. Setelah kegiatan selesai, mahasiswa AP
yaitu saya, Nelly, dan Indah bertemu dengan guru pamong. Pada pertemuan ini,
kami membahas mengenai program kerja yang disertai dengan timeline dan terdapat
beberapa revisi proker serta tambahan dari guru pamong seperti pengembangan
website dan membantu pengadministrasian kepala sekolah.
Pada
hari berikutnya, kami sekelompok mempunyai jobdesk yaitu melakukan pendampingan
kelas II C dikarenakan wali kelas berhalangan hadir, sehingga kami disuruh
menggantikan. Setelah bel masuk berbunyi, saya dan teman sekelompok menuju ke
kelas. Sebelum memulai pembelajaran, di SDN Kauman 1 Malang terdapat pembiasaan
setiap pagi hari yaitu dengan waktu 15 menit. Pembiasaan setiap hari berbeda-beda.
Pembiasaan dihari Senin yaitu upacara, hari Selasa yaitu pacelathon, hari Rabu
yaitu converations, hari Kamis yaitu membaca asmaul husna, dan hari Jumat yaitu
pelaksanaan jumat bersih. Pacelathon dan conversations dilaksanakan di depan
kelas masing-masing dengan didampingi oleh wali kelas. Setelah selesai
melakukan pembiasaan, dilanjutkan berdoa, membaca surat-surat pendek, dan
menyanyikan lagu wajib dan dilanjutkan kegiatan belajar mengajar. Kemudian
untuk pelaksanaan piket kelas dilakukan setelah jam pulang sekolah sesuai
dengan jadwalnya. Saat memasuki waktu shalat dhuhur, bagi kelas IV, V, dan VI
diwajibkan untuk melaksanakan sholat dhuhur di sekolah secara berjamaah yang
dilaksanakan di aula.
Dalam
pelaksanaan Program Asistensi Mengajar yang telah diikuti dan diselesaikan oleh
penulis memberikan banyak manfaat yang dapat diambil hikmah dan
kebermanfaatannya, berikut beberapa manfaat yang diperoleh penulis dalam
mengikuti Program Asistensi Mengajar UM yang dilaksanakan di SDN Kauman 1
Malang. Pengalaman yang saya dapatkan dalam bidang akademik ialah saat pertama
kali mendampingi siswa di dalam kelas adalah merasa sangat malu, takut, dan
tidak percaya diri. Selain itu, saya kurang baik dalam public speaking dan
sulit berinteraksi dengan orang baru. Di SDN Kauman 1 Malang, saya sering
mendampingi kelas yang kosong dikarenakan adanya guru yang berhalangan hadir.
Setiap kali saya masuk ke kelas yang kosong saya masih belum percaya diri dan
hampir menangis sehingga selalu masuk bersama dengan teman saya.
Suatu
hari, terdapat banyak kelas yang kosong sehingga dari kami masuk ke kelas yang
kosong secara sendiri. Pada saat itu, saya merasa sangat takut dan bingung
tidak bisa mengendalikan kelas yang rame. Hari itu merupakan hari pertama kali
saya masuk ke kelas secara sendiri yaitu di kelas 5C. Banyak guru-guru berkata
bahwa kelas 5C merupakan kelas yang susah diatur. Namun, saat masuk saya dapat
mengendalikan kelas 5C agar tertib dan tidak ramai. Setelah beberapa kali saya
melakukan pendampingan kelas, alhamdulillah sedikit demi sedikit rasa malu,
takut, dan tidak percaya diri mulai hilang. Dalam kegiatan pendampingan kelas, saya
tidak hanya memperoleh pengalaman informasional, tetapi juga pengalaman
mengkoordinir banyak orang, berdiskusi dengan banyak siswa atau guru dan
berbagi pengalaman dengan orang baru sehingga saya dapat menambah koneksi
dengan orang-orang baru, juga mendapatkan banyak pengalaman.
Pengalaman
yang saya dapatkan dalam bidang non akademik ialah dalam program kerja mengenai
perpustakaan yaitu pengembangan pojok baca di setiap kelas. Sebelum
pendistribusian buku-buku ke pojok baca di kelas ialah harus melakukan
pendataan buku-buku perpustakaan yang nantinya akan diupload di system. Sebelum
memulai pengerjaan, pustakawan mengajari kita bagaimana mengerjakan pendataan
buku-buku tersebut. Proses pengerjaannya di Microsoft excel harus dilakukan
dengan teliti dan tidak boleh tergesa-gesa. Banyaknya file tersebut, kami
mengerjakan pendataan tersebut hampir satu bulan. Selain itu, kita juga mendapatkan
pengalaman yaitu mengasah pengetahuan mengenai microsoft excel yang belum
diketahui ataupun lupa. Setelah selesai melakukan pendataan buku, kita menempel
identitas dibuku. Seperti biasa, pustakawan mengajari kita bagaimana cara
menempel tersebut. Ternyata dalam penempelan identitas buku terdapat aturan
yaitu identitas buku tersebut ditempel disamping buku dengan jarak 4cm dari
bawah. Setelah pendataan dan penempelan identitas pada buku terselesaikan,
buku-buku tersebut dapat didistribusikan ke setiap kelas.
Kemudian
dalam program kerja non akademik ialah pembuatan link barcode tanaman obat
keluarga atau disingkat TOGA. Saya dan teman-teman membuat link barcode sekitar
85 tanaman. Kita membuat design yang berisi gambar, pengertian, manfat, dan
kandungan senyawa tanaman tersebut. Pengalaman yang didapatkan adalah
memperluas pengetahuan dan manfaat tanaman toga yang dapat digunakan dalam
kehidupan sehari-hari. Kemudian, saat pemasangan link barcode juga mendapatkan
pengalaman yaitu melihat tanaman langsung dengan mencocokkan manfaat dari
masing-masing tanaman. Saat pemasangan link barcode kita harus mencari tanaman
satu-satu dan merasa sedikit cemas apabila terdapat kesalahan dalam penempelan
link barcode di tanamannya. Namun, dengan hal tersebut kita dituntut untuk
teliti dan cermat walaupun begitu kita tetap melakukan dengan enjoy dan juga
merasa seru.
Pengalaman
yang saya dapatkan dari administrasi sekolah adalah mengisi buku induk. Sebelum
mengisi buku induk, guru pamong mengajari bagaimana cara mengisi buku induk
dengan benar. Pengalaman yang didapatkan adalah saya mengetahui tentang tata
cara mengisi buku induk dan dalam pengerjaannya harus dilakukan dengan teliti
karena menyalin nilai pengetahuan, keterampilan, nilai ekstrakurikuler, dan kehadiran
siswa dari rapot ke buku induk. Selain itu, pengalaman yang saya dapatkan dari
program kerja pelaksanaan pembiasaan literasi adalah kami mahasiswa AP bertugas
sebagai supervisi siswa dalam kunjungan perpustakaan. Pengalaman yang
didapatkan adalah harus bersifat tegas karena terdapat beberapa siswa yang
kadang ramai sendiri dan tidak membaca buku sehingga harus ditegur dan harus
menciptakan kondisi perpus yang nyaman dan tenang.
Pada
tahap diseminasi dan penyusunan laporan, saya melakukan kegiatan seperti penyusunan
laporan akhir kegiatan, penyusunan artikel dari kasus yang ada di sekolah,
Menyusun essay berdasarkan pengalaman selama kegiatan AM, dan membuat film pendek dengan melibatkan
beberapa siswa. Pengalaman terbaik saya dalam penyusunan ini adalah untuk lebih
intropeksi, merefleksi diri, disiplin dalam mengelola waktu pengerjaan, dan
teliti dalam Menyusun agar mendapatkan hasil akhir yang maksimal.
Terakhir
saya juga mendapatkan ilmu baru dari bimbingan guru pamong, karena beliau yang
memberikan pengalaman-pengalaman dan ilmu baru tentang dunia Pendidikan dan
juga bagaimana cara untuk saling menjaga hubungan baik kepada murid. Manfaat
yang dicapai dalam program Asistensi Mengajar terletak pada pengembangan soft
skill, yaitu dalam pendekatan guru dengan murid yang tidak penulis jumpai
secara langsung di perkuliahan. Oleh karena itu, setelah melaksanakan program
Asistensi Mengajar melalui partisipasi langsung dalam dunia pendidikan, dapat
memperoleh pengalaman dan cara pandang bagaimana menyelesaikan masalah secara
efektif atas permasalahan yang dihadapi. Secara keseluruhan pengalaman baik
kegiatan Asistensi Mengajar sangat bermanfaat untuk saya di masa depan terutama
dalam hal tanggung jawab, kejujuran, disiplin, cara berinteraksi, teliti, dan
kepedulian dalam menjalankan tugas di bidang akademik, non-akademik, dan
administrasi.
Komentar
Posting Komentar